CONSIDERATIONS TO KNOW ABOUT MAKASSAR PROVINSI

Considerations To Know About makassar provinsi

Considerations To Know About makassar provinsi

Blog Article



As the town’s silhouette fades into the gap, you’re not simply using souvenirs along with you. You’re carrying a bit of Makassar—its spirit, its legacy, and its heartbeat—in your journey onwards.

A woman determine outlined in beeswax in excess of portray of the white Macassan prau Fishing fleets began to go to the northern coasts of Australia from Makassar in southern Sulawesi, Indonesia from about 1720, but perhaps previously. Although Campbell Macknight's vintage research with the Makassan trepang marketplace accepts the beginning on the industry as about 1720, While using the earliest recorded trepang voyage made in 1751,[five] Regina Ganter of Griffith College notes a Sulawesi historian who indicates a commencement date for that field of about 1640.

By the 16th century, Makassar experienced turn into Sulawesi's principal port and center from the effective Gowa and Tallo sultanates which amongst them had a series of 11 fortresses and strongholds along with a fortified sea wall that prolonged together the coast.[twelve]

If you are a foreigner, you would be the attraction to the locals there, many people may well inquire you to get Picture with them. The friendly Mind-set will make this working experience rather pleasurable, and you'll learn a whole lot about Sulawesi also from it. No cost entrance to primary fort.

and Grab are ubiquitous might be booked by their respective smartphone applications, and supply frequently much less expensive fares that happen to be stated upfront. Payments is usually created by income or utilizing saved worth (akin to prepaid cell phone company). Go-Jek to be a pioneer has a lot more popular availability; those who travel here alongside other Southeast Asian countries may discover it valuable to maintain making use of Seize.

We've despatched a verification mail to your email tackle. Make sure you Verify your inbox and confirm your e-mail.

The “Stone Forest” is said being the second-premier karst landscape on the planet, offering a series of adventures in and throughout the limestone cliffs. In the Leang-Leang Cave, Stone Age residents still left handprints and an illustration of the babirusa

Check out Web page Once the Dutch conquered the Gowa Kingdom in 1667, they ruined the king's fortifications and created a fort that served to be a nucleus about which town that grew to become Makassar grew around the hundreds of years. Right after independence, Fort Rotterdam, just ten minutes from Makassar, turned a repository for ancient paperwork and relics.

Perang Dunia Kedua dan pendirian Republik Indonesia sekali lagi mengubah wajah Makassar. Hengkangnya sebagian besar warga asing pada tahun 1949 dan nasionalisasi perusahaan-perusahaan asing pada akhir tahun 1950-an menjadikannya kembali sebuah kota provinsi.

Pelabuhan Paotere sekarang ini masih dipakai sebagai pelabuhan perahu-perahu rakyat seperti Pinisi dan Lambo dan juga menjadi pusat niaga nelayan.

Kesultanan ini sebenarnya memiliki seventeen buah benteng yang mengitari seluruh ibu kota. Hanya saja, Benteng Fort Rotterdam merupakan benteng paling megah di antara benteng benteng lainnya dan keasliannya masih terpelihara hingga kini.

Baru pada Tahun 1669, akhirnya dapat merata-tanahkan kota Makassar dan benteng terbesarnya, Somba Opu. Bagi Sulawesi Selatan, kejatuhan Makassar di tangan federasi itu merupakan sebuah titik balik yang berarti bahwa Bandar Niaga Makassar menjadi wilayah kekuasaan VOC, dan beberapa pasal perjanjian perdamaian membatasi dengan ketat kegiatan pelayaran antar-pulau Gowa-Tallo dan sekutunya. Pelabuhan Makassar ditutup bagi pedagang asing, sehingga komunitas saudagar hijrah ke pelabuhan-pelabuhan lain. Pada beberapa dekade pertama setelah pemusnahan kota dan bandar Makassar, penduduk yang tersisa membangun sebuah pemukiman baru di sebelah utara bekas Benteng Ujung Pandang, benteng pertahanan pinggir utara kota lama itu pada Tahun 1673 ditata ulang oleh VOC sebagai pusat pertahanan dan pemerintahan diberi nama baru Fort Rotterdam, dan ‘kota baru’ yang mulai tumbuh di sekelilingnya itu dinamakan ‘Vlaardingen’. Pemukiman itu jauh lebih kecil daripada Kota Raya Makassar yang telah dihancurkan. Pada dekade pertama seusai perang, seluruh kawasan itu dihuni tidak lebih two.000 jiwa, pada pertengahan abad ke-eighteen jumlah itu meningkat menjadi sekitar five.000 orang, setengah di antaranya berupa budak. Selama dikuasai VOC, Makassar menjadi sebuah kota yang terlupakan, maupun para penjajah kolonial pada abad ke-19 itu tak mampu menaklukkan jazirah Sulawesi Selatan yang sampai awal abad ke-twenty masih terdiri dari lusinan kerajaan kecil yang independen dari pemerintahan asing, bahkan sering harus mempertahankan diri terhadap serangan militer yang dilakukan kerajaan-kerajaan itu. Maka, ‘Kota Kompeni’ itu makasar hanya berfungsi sebagai pos pengamanan di jalur utara perdagangan rempahrempah tanpa hinterland bentuknya pun bukan ‘bentuk kota’, tetapi suatu aglomerasi kampung-kampung di pesisir pantai sekeliling Fort Rotterdam.

dengan konsep bentangan salju yang terinpirasi dari pegunungan di Jepang dan Swiss, seperti dilansir dari situs resminya. Wahana indoor

Meskipun usianya sudah puluhan hingga ratusan tahun, namun benda bersejarah tersebut masih terawat. Bangunan Museum Kota Makassar kental ddengan nuansa kolonial yang akan membuat perjalanan wisatawan menggali sejarah di sini semakin berkesan.

Report this page